Hidup adalah perjalanan dalam siklus waktu siang dan malam yang terus menerus terjalin oleh suka dan duka yang silih berganti.
Hidup manusia adalah susah-senang, sehat-sakit. Siklus waktu dan keadaan hidup ini hanya berhenti ketika kematian tiba.
Orang yang dituntun Tuhan tidak bermasalah dengan siklus yang silih berganti itu sebab dalam keadaan serba penuh halangan pun, yang digambarkan dengan berada di tanah yang kering, hatinya selalu dipuaskan.
Hati yang dipuaskan (bukan puas makan dan minum) adalah hati yang selalu bisa melihat penyertaan Tuhan dalam segala keadaan dan itulah yang menjadi kekuatan baginya menghadapi dan menjalani kehidupan dalam segala situasi.
Bila hidup dituntun Tuhan, orang akan ada dalam kehidupan yang tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri melainkan ia akan menjadi orang yang hidup untuk menghidupkan orang lain juga, laksana mata air yang tidak pernah kering.
“TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.”
Yesaya 58:11